Jumat, 08 Agustus 2014

Jadi Pusat Produsen Obat Dunia, Indonesia bertpotensi

Presiden ke-3 BJ Habibie mengungkapkan bahwa Iptek mempunyai peran vital dalam perkembangan bangsa, terutama bagi Indonesia sendiri.

"Karena tak mungkin bangsa (Indonesia) ini akan berkembang tanpa pengetahuan dan penguasaan iptek," kata Habibie dalam pidato penutup acara Musyawarah Perencanaan Nasional (Musrenas) Iptek 2014 di Gedung BPPT Jakarta, Jumat.

Iptek sendiri, kata Habibie, tak muncul secara tiba-tiba. "Ada orang kira iptek dari langit. Iptek ada karena ada tenaga manusia," jelasnya.

Ia mengatakan Indonesia berpotensi menjadi produsen obat-obatan terbesar di dunia karena negara ini memilik tumbuhan yang beragam dengan jumlah ribuan.

"Enam ribu tanaman itu dapat berkembang yang bisa dijadikan obat-obatan. Itu diselaraskan dengan (ahli) penyakit yang daerah tropis seperti nyamuk dan demam berdarah," jelasnya.

Selain itu juga, kata Habibie, dengan luas yang melimpah swasembada pertanian, bila hal tersebut didukung pula dengan iptek dibidang pertanian.

"Saya ingin anda mendalaminya," saran Habibie kepada para peneliti yang hadir dari berbagai instansi.

Pengembangan di bidang tersebut dapat dikembangkan dengan jaringan informasi terpadu dari pusat maupun daerah dan baik pemerintah maupun swasta.

Meskipun dalam kondisi sakit, Habibie pada kesempatan tersebut mengenakan selendang almarhum istrinya. Selendang berwarna cream tersebut ia kenakan yang melingkari di lehernya.

"Selendang ini mengingatkan saya kepada Ainun," kenang dia. (Viva News)