Presiden ke-3 BJ Habibie
mengungkapkan bahwa Iptek mempunyai peran vital dalam perkembangan bangsa,
terutama bagi Indonesia sendiri.
"Karena tak mungkin bangsa (Indonesia) ini akan berkembang tanpa
pengetahuan dan penguasaan iptek," kata Habibie dalam pidato penutup acara
Musyawarah Perencanaan Nasional (Musrenas) Iptek 2014 di Gedung BPPT Jakarta,
Jumat.
Iptek sendiri, kata Habibie, tak muncul secara tiba-tiba. "Ada orang kira
iptek dari langit. Iptek ada karena ada tenaga manusia," jelasnya.
Ia mengatakan Indonesia berpotensi menjadi produsen obat-obatan terbesar di
dunia karena negara ini memilik tumbuhan yang beragam dengan jumlah ribuan.
"Enam ribu tanaman itu dapat berkembang yang bisa dijadikan obat-obatan.
Itu diselaraskan dengan (ahli) penyakit yang daerah tropis seperti nyamuk dan
demam berdarah," jelasnya.
Selain itu juga, kata Habibie, dengan luas yang melimpah swasembada pertanian,
bila hal tersebut didukung pula dengan iptek dibidang pertanian.
"Saya ingin anda mendalaminya," saran Habibie kepada para peneliti
yang hadir dari berbagai instansi.
Pengembangan di bidang tersebut dapat dikembangkan dengan jaringan informasi
terpadu dari pusat maupun daerah dan baik pemerintah maupun swasta.
Meskipun dalam kondisi sakit, Habibie pada kesempatan tersebut mengenakan
selendang almarhum istrinya. Selendang berwarna cream tersebut ia kenakan yang
melingkari di lehernya.
"Selendang ini mengingatkan saya kepada Ainun," kenang dia. (Viva News)