Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena
di tempat tersebut tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau
memecah lemak.
Pencernaan lemak terjadi di dalam usus, karena usus mengandung
lipase. Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga
merangsang hormon kolesistokinin.
Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung
empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum (usus
dua belaas jari).
Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting
dalam mengemulsikan lemak. Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang
berukuran besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil, ukuran lemak
yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak
oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas.
Lipase pankreas akan menghidrolisis
lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida
tunggal).
Pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh hormon sekretin
yang berperan dalam meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik)
dan cairan pankreas, serta pankreoenzim yang berperan untuk merangsang
pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi
di usus halus. Pada waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui
sel-sel mukosa pada dinding usus, keduanya di ubah kembali menjadi lemak
(trigliserida dengan bentuk partikel-partikel kecil (jaringan lemak).
Saat
dibutuhkan, timbunan lemak tersenit akan diangkut menuju hati.